Kicauan burung pipit terdengar bersaut-sautan, meramaikan suasana pagi ini. Sebuah Sinar terang merambat masuk melalui celah gorden casual berwarna putih , menyilaukan mata. Membuat ku mau tak mau membuka mata ku. Aku menerjapkan nya sebentar. Melirik kearah jam weker kesayangan ku, jarum jam menunjukkan tepat pada pukul 05.30 aku pun segera bangkit dan beranjak , mempersiapkan diri untuk sekolah.
-oOo-
Kringgg ! terdengar suara bel masuk telah berbunyi. aku beranjak , berjalan pelan kembali kebangku ku. Dimana sudah terdapat Hinata , sahabat ku disana. Ia tersenyum . aku pun duduk. Tak lama kemudian.. Kurenai Sensei datang , memasuki kelas.
“Ohayou gozaimasu!” sapa Kurenai sensei.
“Ohayou” balas kami semua. Keadaan pun menjadi hening.
“em … kita kedatangan siswi baru. Dia pindahan dari Australia,” seru kurenai sensei membuka suara. ‘Oh ada siswi baru toh, dari mana tadi? Australia? Luar negeri dong?’ pikir ku
“Ino” panggil kurenai sensei.
‘DEG’ ino? I…Ino? Di…dia… AISH! Aku menarik nafasku dalam. Dan memejamkan mataku. ‘Lupakan ! ayolah.. jangan panikkan gini, kenapa tiba-tiba ke-inget dia. Dia bukan satu-satunya orang yang bernama Ino kan?’ batin ku. aku membuka mata ku perlahan . melihat kearah depan.
‘DEG’ nafas ku tercekat, tubuh ku menegang. Menatap seorang gadis cantik didepan sana dengan tatapan tak percaya. Di.. dia kembali? Aish… Ino ! Aku menundukkan kepala ku. tak ingin menatap gadis itu.
“Hey” aku mendengar suara hinata. dia menyentuh pundakku.
“Ada apa?” Tanya nya. Aku mendongakkan kepalaku, tersenyum kearahnya.dan menggeleng pelan. Memberitahunya bahwa aku “tidak papa” dengan bahasa tubuhku.
aku mengalihkan perhatian ku. mataku tertuju kearah seseorang yang tak jauh dari ku. berada disebrang kiri belakang ku. aku menatap nya kecewa. Dadaku mendadak sesak, aku melihatnya. Yah, melihatnya menatap gadis itu dengan tatapan kerinduan. Aku tau, aku tau ia merindukan gadis cantik itu. Namun, ah.. aku kembali menutup mataku. Tak sanggup melihatnya dengan sikapnya itu. Telingaku berdesing, berdengung dan semuanya samar. Aku tak memperdulikan gadis cantik itu berbicara didepan sana. Tiba-tiba saja .. rasa takut itu kembali menderaku. Membuat sekujur tubuh ku berkeringat dan menjadi dingin.
Aku membuka mata ku, terlihat jelas gadis itu berjalan kearah barisan bangku ku. ia tersenyum saat melihat ku. tak ada yang berubah, tatapan nya masih sama. Lembut dan menenangkan. Tapi ntah kenapa, saat aku menatap jauh kedalam kornea matanya, hati ku terasa perih. Ketakutan itu semakin menjadi. susah payah , aku menarik nafas ku. mengapai – gapai pasokkan udara yang sebenarnya begitu banyak di sekitar ku.
“sakura…” Samar – samar , aku mendengar hinata memanggilku. Aku menoleh.
“Kau terlihat tidak baik, gelisah , dan wajah mu pucat” ujar hinata. Aku hanya tersenyum tipis. Tenggorokkan ku masih tercekat, aku tidak pernah mengira, kehadirannya kembali akan membawa pengaruh juga kepada tubuhku. “Lebih baik kau beristirahat di UKS, aku akan menemani mu” lanjut hinata.
“aku baik-baik saja hinata, hanya saja kepala ku terasa sedikit pusing” jawab ku pelan. Toh, memang benar, aku tidak sakit, bahkan sehat-sehat saja. Namun, Sebelum dia datang…
“Yakin?” aku hanya mengangguk pelan. Mencoba meyakinkan sahabat ku itu. Aku menyandarkan punggung ku yang tiba tiba terasa pegal. Menghembuskan nafas secara kasar. Seharusnya , Respon tubuhku biasa-biasa saja. Lagi pula, aku lebih berhak atas apapun yang menyangkut seseorang itu. Aku yang selama satu tahun berdiri di samping laki-laki itu.aku yang selalu ada untuk nya. Disaat ia itu jatuh terpuruk, bahagia , juga disaat ia butuh penopang.seharusnya aku tak perlu takut, ya…tidak. Kenapa harus takut?
Aku kembali menoleh kearah seseorang itu, laki-laki tampan itu masih menatap siswi baru itu dengan tatapan yang sulit diartikan , menatap tanpa berkedip. Namun ada hal lain di balik tatapan itu. Aku tau! Sebuah kerinduan yang besar yang slama ini tak pernah terlihat. Takut! Takut! Takut Dan Takut! Aku takut…. Aku takut dia kembali jatuh kedalam pelukan Ino! Takut posisi ku kembali tergeser! Aku berusaha mengatur nafasku, mencoba menenangkan perasaan ku.
“Dia kembali…………”
---------------------------------------------------
Just Repost '-')
Comments
Post a Comment