Sakura P.O.V
Aku berjalan pelan menuju balkon kamar ku. menatap ke arah hujan yang semakin deras. Hujan yang tak berhenti sedari saat aku pulang sekolah tadi. Bahkan jika dihitung. Sudah 8 jam, atau mungkin 9 jam yang lalu. Hujan yang semakin lebat. Hujan yang disertai dengan Halilintar yang menyambar-nyambar. Mengisyaratkan bahwa hari benar-benar buruk sekarang.
“Ssshhh” aku mendesah kasar. Berberapa kali aku melirik kearah ponsel ku yang jauh dari ku. berharap seseorang menghubungi ku. ya, meski pun hanya sekedar menanyakan “Bagaimana keadaan mu” atau “Sudah makan , Cantik?” minimal hanya menyapa “hey!” saja.
-oOo-
Author P.O.V
“Kamu nanti pulang Bersama sasuke atau kaa-san jemput, Sakura?” Tanya sang ibu.
“Em…. Aku Akan mengabari mu nanti.., Karna memang Sasuke sedang sibuk” ujar sakura tersenyum masam. Tak lama pun mereka sampai di depan gerbang Sekolah. Sakura mengedarkan pandangannya keluar jendela. Nafasnya tercekat, matanya pun terasa panas. Hatinya juga terasa nyeri. Di luar sana, tampak mobil sport milik sasuke di parkiran sekolah. Dan….. dan pemuda itu keluar. Bersamaan dengan itu, seorang gadis cantik keluar dari samping kiri mobil. Ino! Dengan cepat sakura mengalihkan pandangannya. Ino menduduki kursi yang biasa nya ditempatinya. Disamping sasuke. Ini baru pertama. Bagaimana jika terulang lagi? Lagi. Lagi. Lagi. Lagi. Dan lagi. Lalu posisinya benar benar tergeser oleh ino?
“aku pamit, Kaa-san ” pamit sakura dengan suara parau.
“Ka-kau kenapa?” heran sang ibu.
“Tidak”
-oOo-
Sakura melangkah kan kaki nya memasuki kelas. Matanya menangkap sosok sasuke dan ino. Kedua nya tampak sangat akrab. Tidak-tidak, bukan akrab, tetapi mesra. Sakura menghela nafasnya kasar.
“Hey!” sapa sasori tiba-tiba datang. Sakura tersentak dan menoleh kearah sasori.
“Kenapa diam disini, ayo masuk” ajak sasori. Sakura tersenyum
“Kau tidak dijemput sasuke?” Tanya sasori saat melihat sasuke telah duduk di bangku nya.
“Tidak, mungkin dia…. Em sibuk” sahut sakura.
“Sibuk apa? Selingkuh Dengan Ino?” celetuk sasori
“Mungkin~” gumam sakura pelan.
“Hah?” kaget sasori. Mendadak sakura gelagapan sendiri.
“SASUKE! APA’APAAN KAU INI ?! KAU BERDUAAN DENGAN INO DAN MELUPAKAN SAKURAA? TEGAA NYA KAU! SUDAH LAH SAKURA! LEBIH BAIK KAU TINGGAL KAN SAJA SASUKE, DAN BERPALING LAH KEPADA KU” teriak sasori tidak jelas.
“NO, NO, NO, NO! TIDAK! SAKURA, JANGAN HIRAUKAN DIA. DIA ITU GILAAAA, LEBIH BAIK KAU BERPALING SAJA KEPADA KU” seru gaara tiba-tiba. Sakura hanya terkekeh pelan melihat kelakuan kedua sahabat kekasihnya itu. Sedangkan sasuke. Ia hanya mendesis sinis melihat para sahabatnnya yang memperebutkan kekasihnya.
“HEY! APA’APAAN KAU INI GAARA? KAU BILANG GURU HIRAUKAN GILAAA? LIHAT SAJA KAU! AKU AKAN MENGADUKAN MU!” balas sasori. Sakura terkekeh.
“guru Iruka sasori, bukan hiraukan….” Ujar sakura terkekeh. Ia menyebutkan nama salah satu gurunya.
“Oh ya, terima kasih gadis ku” seru sasori watados.
“WOOOOOOOOOO” koor para penghuni kelas yang lain.
“Sasori, sudah berapa kali aku kata kan. Kata-kata ‘gadisku’ itu membuat telinga ku terasa panas! Kau mengerti?” tajam sasuke.
“memang nya kenapa dengan kata-kata itu?” Tanya ino tiba-tiba membuka suara. Baik, sakura , maupun sasuke. Mereka sama-sama tersentak mendengar pertanyaan ino.
“Oh ya Ino. Kau pasti belum tau, sasuke itu iri kepada ku .. dia tidak menyukai hubungan ku dengan sakura”
“Hubungan apa? Bukannya kau yang selalu mengganggu hubungan mereka berdua?” celetuk hinata
“Ah Ya! Kau benar Hinata! OH TIDAK! AKU BENAR-BENAR PATAH HATI SEKARANG…… SAKURAAAAAAAA”balas sasori sambil memegangi dadanya dan menatap sakura dramatis. Ckk..
“Hu-hubungan apa?” Tanya ino yang semakin tidak mengerti. Terlihat dari wajahnya bahwa ia sedang gelisah.
“Hubungan Special lah! Mereka itu sudah berpacaran, dan hampir 2 tahun” seru naruto menimbali.
-oOo-
“I-Ino…….” Panggil sasuke.
“Benar kah kau berpacaran dengan sakura?”
“Ma-maaf kan aku, aku……….”
“Aku tidak menyangka sasuke. A-aku tidak tau, semua ini memang salah ku. aku yang pergi meninggal kan kau begitu saja tanpa kata. Aku yang menggantungkan hubungan kita.. ” Ino menghela nafasnya berat, terdengar sebuah isakkan kecil ino . “bahkan aku tidak pernah menganggap hubungan kita itu putus”lanjutnya
“Aku juga tidak pernah menganggap hubungan kita putus, ino” sahut sasuke pelan. Entah angin dari mana. Tiba-tiba kata-kata itu meluncur begitu saja keluar dari mulutnya. Membuat hatinya berdesir. Ino membalikkan badannya menghadap kearah sasuke. Tatapan mereka beradu. Tiba-tiba saja sasuke merasakan sebuah kehampaan. Ya, kehampaan, di ruang hatinya yang telah terukir nama sakura. Ia merasakan kekosongan hatinya, saat menatap dalam mata ino. Mata yang sama indahnya dengan mata gadisnya. Mengingat sakura, membuat hatinya perih. Entah kenapa, ia merasa benar-benar menjadi orang bodoh saat ini.
Disisi lain, sepasang mata menatap mereka miris. Sepasang mata indah milik sakura.
“Aku harap ini mimpi Sasuke, tapi ternyata tidak, ini bukan mimpi. Mungkin hanya aku saja yang bermimpi untuk mendapatkan cintamu” lirih sakura.
“Jangan Menangis” Sakura tersentak, ia menghapus air matanya dan menoleh kearah sampingnya. Terlihat sasori sedang menatapnya lembut.
“Kau terlihat jelek ketika menangis” ujar sasori. Tangan nya bergerak mengusap lembut pipi sakura. Menghapus sisa air mata sakura.
“Aku tidak tau , apa masalah mu dengan sasuke serta ino. Cinta itu memang rumit. Dan aku sendiri tidak mengerti. Yang jelas, aku tidak suka melihat mu menangis seperti tadi” ujar sasori. Bukan terdengar seperti ucapan, tapi terdengar seperti perintah. Hati sakura berdesir. Ia merasa kan déjà vu. Kata –kata itu…
“Kau terlihat jelek ketika menangis”
“Yang jelas, aku tidak suka melihat mu menangis seperti tadi”
Kata-kata yang biasa sasuke ucapkan ketika ia sedang bersedih. Sakura menundukkan kepalanya.
---------------------------------------------------
Aku berjalan pelan menuju balkon kamar ku. menatap ke arah hujan yang semakin deras. Hujan yang tak berhenti sedari saat aku pulang sekolah tadi. Bahkan jika dihitung. Sudah 8 jam, atau mungkin 9 jam yang lalu. Hujan yang semakin lebat. Hujan yang disertai dengan Halilintar yang menyambar-nyambar. Mengisyaratkan bahwa hari benar-benar buruk sekarang.
“Ssshhh” aku mendesah kasar. Berberapa kali aku melirik kearah ponsel ku yang jauh dari ku. berharap seseorang menghubungi ku. ya, meski pun hanya sekedar menanyakan “Bagaimana keadaan mu” atau “Sudah makan , Cantik?” minimal hanya menyapa “hey!” saja.
-oOo-
Author P.O.V
“Kamu nanti pulang Bersama sasuke atau kaa-san jemput, Sakura?” Tanya sang ibu.
“Em…. Aku Akan mengabari mu nanti.., Karna memang Sasuke sedang sibuk” ujar sakura tersenyum masam. Tak lama pun mereka sampai di depan gerbang Sekolah. Sakura mengedarkan pandangannya keluar jendela. Nafasnya tercekat, matanya pun terasa panas. Hatinya juga terasa nyeri. Di luar sana, tampak mobil sport milik sasuke di parkiran sekolah. Dan….. dan pemuda itu keluar. Bersamaan dengan itu, seorang gadis cantik keluar dari samping kiri mobil. Ino! Dengan cepat sakura mengalihkan pandangannya. Ino menduduki kursi yang biasa nya ditempatinya. Disamping sasuke. Ini baru pertama. Bagaimana jika terulang lagi? Lagi. Lagi. Lagi. Lagi. Dan lagi. Lalu posisinya benar benar tergeser oleh ino?
“aku pamit, Kaa-san ” pamit sakura dengan suara parau.
“Ka-kau kenapa?” heran sang ibu.
“Tidak”
-oOo-
Sakura melangkah kan kaki nya memasuki kelas. Matanya menangkap sosok sasuke dan ino. Kedua nya tampak sangat akrab. Tidak-tidak, bukan akrab, tetapi mesra. Sakura menghela nafasnya kasar.
“Hey!” sapa sasori tiba-tiba datang. Sakura tersentak dan menoleh kearah sasori.
“Kenapa diam disini, ayo masuk” ajak sasori. Sakura tersenyum
“Kau tidak dijemput sasuke?” Tanya sasori saat melihat sasuke telah duduk di bangku nya.
“Tidak, mungkin dia…. Em sibuk” sahut sakura.
“Sibuk apa? Selingkuh Dengan Ino?” celetuk sasori
“Mungkin~” gumam sakura pelan.
“Hah?” kaget sasori. Mendadak sakura gelagapan sendiri.
“SASUKE! APA’APAAN KAU INI ?! KAU BERDUAAN DENGAN INO DAN MELUPAKAN SAKURAA? TEGAA NYA KAU! SUDAH LAH SAKURA! LEBIH BAIK KAU TINGGAL KAN SAJA SASUKE, DAN BERPALING LAH KEPADA KU” teriak sasori tidak jelas.
“NO, NO, NO, NO! TIDAK! SAKURA, JANGAN HIRAUKAN DIA. DIA ITU GILAAAA, LEBIH BAIK KAU BERPALING SAJA KEPADA KU” seru gaara tiba-tiba. Sakura hanya terkekeh pelan melihat kelakuan kedua sahabat kekasihnya itu. Sedangkan sasuke. Ia hanya mendesis sinis melihat para sahabatnnya yang memperebutkan kekasihnya.
“HEY! APA’APAAN KAU INI GAARA? KAU BILANG GURU HIRAUKAN GILAAA? LIHAT SAJA KAU! AKU AKAN MENGADUKAN MU!” balas sasori. Sakura terkekeh.
“guru Iruka sasori, bukan hiraukan….” Ujar sakura terkekeh. Ia menyebutkan nama salah satu gurunya.
“Oh ya, terima kasih gadis ku” seru sasori watados.
“WOOOOOOOOOO” koor para penghuni kelas yang lain.
“Sasori, sudah berapa kali aku kata kan. Kata-kata ‘gadisku’ itu membuat telinga ku terasa panas! Kau mengerti?” tajam sasuke.
“memang nya kenapa dengan kata-kata itu?” Tanya ino tiba-tiba membuka suara. Baik, sakura , maupun sasuke. Mereka sama-sama tersentak mendengar pertanyaan ino.
“Oh ya Ino. Kau pasti belum tau, sasuke itu iri kepada ku .. dia tidak menyukai hubungan ku dengan sakura”
“Hubungan apa? Bukannya kau yang selalu mengganggu hubungan mereka berdua?” celetuk hinata
“Ah Ya! Kau benar Hinata! OH TIDAK! AKU BENAR-BENAR PATAH HATI SEKARANG…… SAKURAAAAAAAA”balas sasori sambil memegangi dadanya dan menatap sakura dramatis. Ckk..
“Hu-hubungan apa?” Tanya ino yang semakin tidak mengerti. Terlihat dari wajahnya bahwa ia sedang gelisah.
“Hubungan Special lah! Mereka itu sudah berpacaran, dan hampir 2 tahun” seru naruto menimbali.
-oOo-
“I-Ino…….” Panggil sasuke.
“Benar kah kau berpacaran dengan sakura?”
“Ma-maaf kan aku, aku……….”
“Aku tidak menyangka sasuke. A-aku tidak tau, semua ini memang salah ku. aku yang pergi meninggal kan kau begitu saja tanpa kata. Aku yang menggantungkan hubungan kita.. ” Ino menghela nafasnya berat, terdengar sebuah isakkan kecil ino . “bahkan aku tidak pernah menganggap hubungan kita itu putus”lanjutnya
“Aku juga tidak pernah menganggap hubungan kita putus, ino” sahut sasuke pelan. Entah angin dari mana. Tiba-tiba kata-kata itu meluncur begitu saja keluar dari mulutnya. Membuat hatinya berdesir. Ino membalikkan badannya menghadap kearah sasuke. Tatapan mereka beradu. Tiba-tiba saja sasuke merasakan sebuah kehampaan. Ya, kehampaan, di ruang hatinya yang telah terukir nama sakura. Ia merasakan kekosongan hatinya, saat menatap dalam mata ino. Mata yang sama indahnya dengan mata gadisnya. Mengingat sakura, membuat hatinya perih. Entah kenapa, ia merasa benar-benar menjadi orang bodoh saat ini.
Disisi lain, sepasang mata menatap mereka miris. Sepasang mata indah milik sakura.
“Aku harap ini mimpi Sasuke, tapi ternyata tidak, ini bukan mimpi. Mungkin hanya aku saja yang bermimpi untuk mendapatkan cintamu” lirih sakura.
“Jangan Menangis” Sakura tersentak, ia menghapus air matanya dan menoleh kearah sampingnya. Terlihat sasori sedang menatapnya lembut.
“Kau terlihat jelek ketika menangis” ujar sasori. Tangan nya bergerak mengusap lembut pipi sakura. Menghapus sisa air mata sakura.
“Aku tidak tau , apa masalah mu dengan sasuke serta ino. Cinta itu memang rumit. Dan aku sendiri tidak mengerti. Yang jelas, aku tidak suka melihat mu menangis seperti tadi” ujar sasori. Bukan terdengar seperti ucapan, tapi terdengar seperti perintah. Hati sakura berdesir. Ia merasa kan déjà vu. Kata –kata itu…
“Kau terlihat jelek ketika menangis”
“Yang jelas, aku tidak suka melihat mu menangis seperti tadi”
Kata-kata yang biasa sasuke ucapkan ketika ia sedang bersedih. Sakura menundukkan kepalanya.
---------------------------------------------------
Comments
Post a Comment