Skip to main content

That should be Me #Chap. 3 ~ Ckk ~ [REPOST]

Sasuke mengepal tangan nya kuat, rahang nya mengeras, ia menahan emosinya yang sedari tadi meledak-ledak.
pertama, ia melihat sasori dan sakura, gadis tercintanya itu pergi ke puncak ketinggian KHS, tempat yang menjadi favorite nya dengan sakura. 
kedua, sasori mengenggam tangan gadis 'nya' itu dengan kuat.
ketiga, Sasori menghapus airmata gadis cantik itu. Arghs! ia mendesah kasar! itu tugas nya! ia yang harusnya menghapus airmata sakura, bukan Sasori!!! tapi saat ini, ia justru menjadi orang yang menyebabkan gadis itu menangis. aish.
dan yang terakhir , sasori lah orang yang membuat gadis cantik itu tertawa.

BUGH

ia memukul keras tembok yang berada tepat di sampingnya, dengan langkah gusar ia berjalan menjauhi dan meninggalkan tempat itu. 
Ia marah, kesal, sakit hati. ia tidak suka jika sakura bersama orang lain. tidak akan pernah suka. tapi ia tak bisa berbuat apa-apa untuk sekarang ini, ia hanya bisa diam menatap gadis itu penuh harap. berharap ada satu kesempatan lagi untuknya .
ya, ia sadar ini salahnya. ia yang bodoh karna menyia-nyiakan bidadari cantik seperti sakura. kenapa ia baru menyadari perasaan nya sekarang? sekarang saat gadis itu telah menjauh dari hidupnya. tak bisa kah ia peka sedikit pada perasaan nya sendiri? ya tuhan........
Sasuke mendesis kasar. sebegini rumitnya kah jalan cinta nya, hingga untuk yang ke dua kalinya ia kehilangan seorang bidadari dihatinya.
dulu, ia kehilangan Ino, gadis itu meninggalkan nya begitu saja. namun, tuhan begitu baik, karna di saat yang sama, Ia mengirimi seorang bidadari cantik lainnya untuk menemani nya. 
Dan Sekarang, Ia kehilangan Sakura. Tidak, Gadis itu tidak meninggalkan nya. Gadis itu hanya menyerah dengan sikap nya slama ini. Dan ia sadar, bukan salah sakura jika gadis itu pergi saat ini. Karna memang ia lah yang harus nya di persalahkan. Ia yang menyia-nyiakan gadis itu. Ia yang dengan bodohnya menyakiti bidadari itu. 
Bisa Kah aku mengulang waktu, tuhan? Aku sungguh merasa menjadi orang terbodoh sekarang!
-oOo-
“Aku Akan membagi kalian menjadi 7 kelompok, dan akan acak” ujar Kakashi Sensei. 
“Maaf, Guru!!!” Seru Naruto Tiba-tiba. Kakashi menyipitkan matanya, menatap Naruto penuh Tanya.
“ada apa?”
“Kenapa kami tidak memilih anggota kelompok sendiri?” Tanya Naruto
“Karna Ini Pengamatan, Naruto. Kalian Harus kompak. Karna jika kalian memilih sendiri anggota kelompok kalian, Aku yakin, kalian tidak sepenuhnya mengerjakan tugas ini dengan baik”
“Guru!!” kini giliran Kiba yang tampak mengacungkan tangannya.
“Ya?” sahut Kakashi Sensei
“kapan tugas ini dikumpulkan??” Tanya kiba
“ Saya Berikan waktu satu bulan untuk menyelesaikan tugas ini” Jawab Kakashi. Keadaan pun hening sejenak.
“Baiklah, ada yang Masih ingin bertanya?” Tanya kakashi. Para Siswa/I tampak saling melempar pandangan mereka.
“Saya rasa tidak” seru Kakashi mengambil kesimpulan begitu saja.
“Kelompok pertama, Akhimichi Choji , Tenten, Hyuga Neji dan Aburame Shino”
Choji dan Shino tampak mengangguk-anggukan kepalanya mengerti, sedangkan Neji dan tenten tampak saling melempar pandangan.
“Kelompok Kedua, Sai , Hyuga Hanabi, Inuzuka Kiba dan Dragon Rock Lee”
“Kelompok Ketiga, Uzumaki Naruto, Hyuga Hinata-“
“HINATAAAAAAA!!! KITA MEMANG SUDAH DI TAKDIRKAN UNTUK BERSAMA, KITA PASTI BERJODOH!!!” histeris Naruto Dramatis, 
“Na-“
“GURU! KAU DIAM DULU, AKU SEDANG MERASA SENANG INI!” Seru Naruto konyol. Kakashi tampak menatap Naruto datar.
“Hinata, kau itu memang sudah di takdirkan untuk bersamaku”
“Na-“
“Guru, aku sudah Bilang-“
“SEKALI LAGI KAU MEMOTONG UCAPAN KU, AKU PASTI KAN KAU TIDAK AKAN IKUT SERTA DALAM TUGAS INI” Ancam Kakashi Kesal. Naruto Bungkam seketika. Sedangkan siswa/I lainnya tampak cekikikan melihat tingkah konyolnya sedari tadi,
“Huft,” Kakashi menghela nafasnya berat, dan menatap Naruto tajam.
“ingat, jangan potong ucapan ku lagi!!” tajam Kakashi mengingat kan, sedangkan Naruto sendiri tampak tak peduli. Pemuda itu sibuk menatap Hinata yang berada tak jauh di belakangnya. Lagi-Lagi, Kakashi mengendus Sebal, Muridnya Yang satu ini memang selalu saja bersikap seenaknya padanya. Ya, mungkin karna Mereka memang sudah sangat dekat sejak naruto lahir. Ayah naruto sendiri merupakan guru Kakashi di masa lalu.
“kita lanjutkan, Kelompok 3, Naruto -_- , Hyuga Hinata , Haruno Sakura, Dan …………” Kakashi tampak menelunsuri absennya. Entah kenapa, tiba- tiba…. Ada perasaan tak tenang dari dalam diri sakura sembari menunggu Kakashi menyebutkan satu lagi anggota kelompok nya.
“Uchiha Sasuke …….”

*Sakura P.O.V*
“kita lanjutkan, Kelompok 3, Naruto -_- , Hyuga Hinata , Haruno Sakura, Dan …………” Kakashi Sensei tampak menelunsuri absennya.
“menurutmu, siapa anggota kelompok kita selanjutnya?” bisik hinata disamping ku.
“aku tidak tau” jawabku seadanya, entah kenapa, tiba-tiba perasaan ku menjadi deg-degan sekarang. Jantungku berdetak 2 kali lebih cepat dari biasanya. Ada perasaan was-was saat menunggu Kakashi sensei melanjutkan ucapannya.
“Uchiha Sasuke……………”
‘DEG’
Jantungku terasa berhenti berdetak sedetik.
Sasuke?
Sungguh, Sasuke?
Aish, Kenapa disaat seperti ini, Takdir Justru seakan mempermainkan ku?

*Sasuke P.O.V*
“Uchiha Sasuke……………..”
Tunggu, bukan kah itu nama ku? A-aku ditugaskan bersama sakura? Hey, ini terdengar lucu! Seperti sebuah Telenovela. Apakah ini yang nama nya Takdir?
Oh tuhan, Kau seakan menunjukkan bahwa aku ‘mungkin’ masih mempunyai kesempatan untuk memperbaiki semuanya. Ya, bukan kah begitu seharusnya? Dan aku berjanji, aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini.
-oOo-
Author P.O.V
“Kau tidak pulang bersama Naruto?” Tanya sakura pada hinata. Mereka sedang berjalan beriringan menuju parkiran sekolah.
“dia menungguku di depan gerbang” jawab Hinata,
“Kurasa, Hubungan kalian semakin baik” goda Sakura, ia tau, bahwa Sahabatnya yang satu ini sudah lama tertarik dengan Pemuda konyol itu.
“Ya, Sangat baik, dia sangat menyenangkan, juga..”
“Tampan!!!” sambar Sakura. Hinata merasakan kedua pipinya memanas.
“Kau!” Ujar hinata mencubit lengan sakura.
“Aw” ringis Sakura.
“Kau sangat menyebalkan, Lalu bagaimana dengan mu sendiri? Bukan kah kau semakin dekat dengan Sasori??!!!” Balas Hinata. 
‘Sasori?’ batin sakura, Ah ya, sedari tadi ia tak menemukan pemuda itu.
“Ya, Sebagai Sahabat” jawab Sakura seadanya.
“Hanya Sebatas itu?” goda Hinata.
“Tentu saja”
“Aku akan mempercayai itu”
“Bagus, percaya lah” ujar Sakura meng-Iya kan ucapan sahabat nya itu.
“SAKURA!” tiba-tiba terdengar suara seseorang dari belakang, sakura maupun hinata menghentikan langkah nya. ‘Sasuke’ pikir Sakura.
“Hey,” sapa suara berat itu. Sasuke berhasil menyamai langkahnya dengan kedua gadis cantik ini.sakura hanya tersenyum.
“Em Sakura, kapan kita bisa mengerjakan tugas yang Kakashi sensei berikan??”Tanya sasuke,sakura hendak membuka suara nya.
“Oh, Apa kah kehadiran ku tidak diharapkan disini?” sindir Hinata. Sasuke menoleh kearah hinata, ia menatap hinata dengan tatapan bingung. Oh sungguh, ia baru menyadari kehadiran hinata sekarang!!
“Em, Hey Hinata!!!” Sapa Sasuke salah tingkah, Hinata hanya menggeleng kan kepala nya pelan.
“Ya, Apa kau juga lupa, aku dan naruto juga bagian dari kelompok kalian??” Lagi dan lagi, Sasuke salah tingkah. 
“ah ya! a-aku ingat! kapan kita bisa mengerjakan nya?" sasuke tampak berusaha mengalihkan perhatian.
"ckk, nanti saja kita bicarakan lagi, bersama naruto juga. Dia sedang menunggu ku di gerbang" ujar hinata yang berjalan pelan meninggalkan sakura juga sasuke.
"HEY! HINATA!" panggil sakura. bukannya menoleh, hinata justru tampak semakin menjauh.
"Jaaa Sakuraaa! Jaaaa Sasukee! see you later Tomorrow!" Seru hinata.

Comments

Popular posts from this blog

The Story Of Us [ S I N O P S I S ]

"Sorry Fris, kakak bener-bener minta maaf. Perusahaan kakak lagi dalem masalah, kakak nggak mau nantinya malah berimbas sama pernikahan kita" Lagi, untuk kesekian kalinya pernikahannya harus kembali di undur. ~ Forever Yours "Tunggu gue, gue bakal Dateng kerumah lo di akhir bulan desember 4 tahun lagi. Disaat kita udah sama sama cukup umur, dan gue udah pantes buat Lo" ujar Radi yakin. Kana menoleh, menatap tepat kedua mata si biang onar itu. Tak membutuhkan waktu yang lama, gadis manis itu segera berbalik dan kembali melanjutkan perjalanannya. ~ Marry You "Kunaon atuh fik? kamu teh bisa seyakin itu. Jaman sekarang atuh, kudu ati ati. Banyak orang jahat" seru Gita.  "Ihh, enggak atuh. Dia teh bageur pisan git" sanggah syafika, yang masih teguh dengan pendiriannya. ~ Tragic Love Affair --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- ...

Ta'aruf : Modus pacaran syariah

Haloooooooo! Assalamu'alaikum! 😄😄 Author kembali lagi 😂😂 kali ini pengen ngebahas seputar "Ta'aruf". Apa itu Ta'aruf? Nah, pasti udah pada tau dong ya apa itu Ta'aruf.  Ta'aruf menurut bahasa artinya Perkenalan, secara garis besar Ta'aruf diartikan sebagai Perkenalan antara laki-laki dan perempuan. Tapi ta'aruf itu nggak melulu tentang cinta looh, guys. Banyak yang berasumsi bahwa ta'aruf adalah salah satu cara untuk mendapatkan pasangan hidup. Di jaman sekarang, Ta'aruf itu menjadi kata yang memiliki makna berpacaran secara Islami, padahal Nggak gitu! Selama belum halal, mereka masih punya jarak. Katanya ta'aruf, tapi di boncengan sana-sini. Katanya ta'aruf, tapi komunikasi hal yang nggak penting pun jalan terus. Katanya ta'aruf, tapi mana rencana pernikahan nya? Halah, yang kayak gitu mah namanya Modus! Mau itu disebut ta'aruf, mau make panggilan akhi dan ukhti, Abi umi, ato apapun lah. Ya kalo pada dasarn...

That Should be me #Chapter 4 ~Kebun Teh~

Sasuke mengetuk-ngetuk pelan jari telunjuknya di atas meja. Melirik canggung kearah sakura yang duduk tepat di hadapannya. Gadis itu tampaknya sedang sibuk dengan ponsel cerdas miliknya. Membuat Sasuke menghela nafas beratnya untuk yang kesekian kalinya. Mereka tidak bicara lagi sejak 20 menit yang lalu, dan Naruto serta Hinata sama sekali tidak terlihat 'akan datang'. "Ckk" decak Sasuke kesal. Bukan kepada Naruto, tapi kepada dirinya sendiri. Pemuda raven itu tahu bahwa kedua sejoli itu tentu saja sengaja datang s e t e r l a m b a t ini untuk memberinya waktu bersama sakura. Sahabat konyolnya yang satu itu memang bisa diandalkan. Hanya saja, Sasuke yang sudah 'mentok' untuk menemukan topik pembicaraan kepada gadis berambut pink tersebut. Di beberapa menit pertama sejak sakura datang, pembicaraan mereka hanya seputar cuaca dan tugas. Rasanya begitu aneh, karena saat itu Sasuke lah yang terus menerus bertanya. Sejak dulu, pemuda raven itu memang tak pernah ba...