Skip to main content

Please, Staying For Me! #Chapter 6 ~ EPILOG ~ [REPOST]

Pertama,
Kau menatapnya penuh kerinduan,

Kedua,
Kau mengatakan sesuatu yang tak ingin ku dengar dengannya,

Ketiga..
Kau mengatakan berbagai kebohongan sebagai pembelaan kepadaku….

Kau Tau,

saat kau menatapnya penuh kerinduan, aku hanya bisa tersenyum, membuang sgala pikiran burukku tentangmu.

Saat kau mengatakan bahwa kau juga tak pernah menganggap hubungan kalian pisah, aku juga tetap berusaha tersenyum untukmu..

Saat kau mengatakan berbagai kebohongan sebagai pembelaan kepadaku, untuk ketiga kalinya aku hanya bisa tersenyum..

Jika Saat Ini, mulutmu mampu untuk mengucapkan berbagai kebohongan kepada ku.

Untuk kedepannya aku hanya bisa menatap matamu. Karna mata jernih itu selalu berkata jujur.

Aku tidak pernah menyangka bahwa mencintai itu rasanya sesakit ini.

Kalau bisa memilih, aku tidak ingin  jatuh cinta seperti ini.

Jika aku bisa memilih, aku tidak ingin mencintaimu seperti ini.

Jika aku mampu untuk meminta , aku tidak ingin memiliki rasa ini untukmu,
untukmu yang tidak sekali pun memberi ku ruang dihatimu.

Kau terlalu Fokus Dengan nya, Disudut pandang mu hanya ada Dia!
Kau membuatku kalah , sebelum aku sedikit saja memperjuangkan apa yang aku Rasakan..

Kau sempat memberiku ruang dihatimu,
tapi sekarang aku sadar, aku sadar kalau ruang itu hanya sementara. Karna ketika Dia kembali , Aku akan terusir…

Aku seakan bergerak, tapi nyata nya aku diam,

Kau membuat ku lelah sebelum melakukan apa pun…

Kau tak pernah Tau,
Aku selalu memperjuangkan cinta kita,

aku berusaha mempertahankan orang yang sama sekali tak ingin di pertahankan….

Dan Kini aku menyerah….
Aku menyerah untuk menggenggam tanganmu, yang digenggam tangan lain…..,

Pernah …..
Aku memberikan satu permintaan kepadamu,
Permintaan yang sebenarnya sederhana..
Aku hanya ingin mendengar jawaban ‘ya’ darimu,

Tapi nyata nya?

Aku hanya dapat melihat ketidak sanggupan mu dibalik diam mu…

Lalu, Aku juga memberikan permintaan yang sama saat kau mengatakan tak ingin melihat ku sakit.
Namun , untuk kedua kali nya aku melihat ketidak sanggupan mu…

Aku hanya meminta mu tinggal…
Bertahan Lah …
Atau setidaknya Untukku…..

Please, Staying For Me!
                                                  ~Haruno Sakura

-oOo-

“SAKURA!” panggil sasuke, ia mempercepat langkahnya. Berusaha menyamai gerak langkah sakura.
“Sakura, bisa kah kita bicara sebentar?” pinta sasuke meraih pergelangan tangan sakura. Gadis Cantik itu menghela nafasnya secara kasar. Dan berbalik menghadap sasuke.
“Bicara Apa?” Tanya Sakura Sedikit Ketus. Sasuke tersenyum tipis, Sedikit bersyukur..setidaknya gadis ini masih mau mendengarnya.
“Apa Kau marah padaku, Sakura?” Tanya sasuke mengingat nada bicara sakura , yang bisa dibilang ‘ketus’ padanya.
“Apa Kau ingin Aku berkata jujur?” Tanya sakura balik. Sasuke mengangguk ragu.
“Kalau begitu, aku menjawabnya ‘Ya’ sasuke. Aku marah padamu”  sasuke menunduk, mendengar penuturan gadis cantik di hadapannya ini.
“Sakura, maafkan aku… “ sesal sasuke. Sakura diam.
“Sakura, aku menyesal… sekarang aku sadar, aku sadar bahwa aku sangat mencintaimu. Bukan ino. Aku sangat kehilangan mu , sejak berberapa bulan yg lalu, sejak kau menyatakan menyerah sakura. Aku sangat merindukan mu. Aku sangat menyesal.” Sakura diam, menatap pemuda tampan ini dengan tatapan kosong.  Sudah genap 4 bulan ia dan pemuda tampan ini perang dingin. Mereka sama – sama saling menghindar. Terutama dirinya. Selama 4 bulan ia berusaha mengubur perasaan nya, membangun sebuah benteng yg sempat runtuh dihatinya. Berusaha menyembuhkan sebuah luka dihatinya. Tak mudah untuknya menjalani semua itu. Dan sekarang? Sekarang pemuda itu menghampirinya, berdiri tepat dihadapannya , dan berkata sangat mencintainya. Membuka luka yang sudah mulai mengering, Membuat hatinya perih. Gejolak amarah, kesal, dan semua nya yang telah ia tahan slama ini menyergapnya.
“Aku mohon, beri aku kesempatan……” pinta sasuke lirih, ia menatap nanar sakura.
“Kesempatan Apa?” Tanya sakura tertahan.
“Kesempatan untuk mengembalikan semuanya” jawab sasuke
“Tidak perlu” singkat sakura cepat. Sasuke tersentak.
“Ke-Kenapa?” Tanya sasuke.
“semuanya sudah terjadi sasuke. Sudah terlambat untuk kau mengembalikan keadaan. Pada kenyataan nya , kau telah memilih jalan mu sekarang. Dulu, aku pernah memberimu pilihan bukan? Dan kau? Kau sama sekali tak mengubrisnya. Saat ini, tanpa sadar kau memberi sebuah harapan besar ke ino. Lalu, kau ingin kembali pada ku. aku juga , sasuke… aku juga ingin kembali. Tapi aku tak bisa, cukup aku yang sakit dan berkorban disini. Jangan sampai ino juga merasakan apa yang aku rasakan..” jelas sakura pelan. Sasuke tersenyum perlahan. Menatap sakura dengan tatapan haru. Merasa bangga dengan gadis cantik ini, tidak seperti kebanyakkan gadis lainnya, yang mungkin jika berada di posisi sakura akan membenci atau bahkan dendam dengan ino. Namun gadis cantik ini justru sebaliknya, ia sangat peduli dan juga menjaga perasaan ino. Gadis berhati malaikat. Itu lah gambaran nya untuk sakura. Tiba-tiba terselip perasaan menyesal dihatinya. Ia merasa benar-benar menjadi pemuda yang sangat bodoh. Bisa-bisanya ia menyia-nyia kan ‘gadis berhati malaikat’ ini.
“Aku sudah menjelaskan semuanya pada ino” Aku sasuke. Sakura diam. pemuda tampan itu menghela nafasnya berat,
“Aku mohon…… I’m Sorry… Please, Stay For me!”
----------------------------------------------------------------------------

Comments

Popular posts from this blog

The Story Of Us [ S I N O P S I S ]

"Sorry Fris, kakak bener-bener minta maaf. Perusahaan kakak lagi dalem masalah, kakak nggak mau nantinya malah berimbas sama pernikahan kita" Lagi, untuk kesekian kalinya pernikahannya harus kembali di undur. ~ Forever Yours "Tunggu gue, gue bakal Dateng kerumah lo di akhir bulan desember 4 tahun lagi. Disaat kita udah sama sama cukup umur, dan gue udah pantes buat Lo" ujar Radi yakin. Kana menoleh, menatap tepat kedua mata si biang onar itu. Tak membutuhkan waktu yang lama, gadis manis itu segera berbalik dan kembali melanjutkan perjalanannya. ~ Marry You "Kunaon atuh fik? kamu teh bisa seyakin itu. Jaman sekarang atuh, kudu ati ati. Banyak orang jahat" seru Gita.  "Ihh, enggak atuh. Dia teh bageur pisan git" sanggah syafika, yang masih teguh dengan pendiriannya. ~ Tragic Love Affair --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- ...

Ta'aruf : Modus pacaran syariah

Haloooooooo! Assalamu'alaikum! 😄😄 Author kembali lagi 😂😂 kali ini pengen ngebahas seputar "Ta'aruf". Apa itu Ta'aruf? Nah, pasti udah pada tau dong ya apa itu Ta'aruf.  Ta'aruf menurut bahasa artinya Perkenalan, secara garis besar Ta'aruf diartikan sebagai Perkenalan antara laki-laki dan perempuan. Tapi ta'aruf itu nggak melulu tentang cinta looh, guys. Banyak yang berasumsi bahwa ta'aruf adalah salah satu cara untuk mendapatkan pasangan hidup. Di jaman sekarang, Ta'aruf itu menjadi kata yang memiliki makna berpacaran secara Islami, padahal Nggak gitu! Selama belum halal, mereka masih punya jarak. Katanya ta'aruf, tapi di boncengan sana-sini. Katanya ta'aruf, tapi komunikasi hal yang nggak penting pun jalan terus. Katanya ta'aruf, tapi mana rencana pernikahan nya? Halah, yang kayak gitu mah namanya Modus! Mau itu disebut ta'aruf, mau make panggilan akhi dan ukhti, Abi umi, ato apapun lah. Ya kalo pada dasarn...

That Should be me #Chapter 4 ~Kebun Teh~

Sasuke mengetuk-ngetuk pelan jari telunjuknya di atas meja. Melirik canggung kearah sakura yang duduk tepat di hadapannya. Gadis itu tampaknya sedang sibuk dengan ponsel cerdas miliknya. Membuat Sasuke menghela nafas beratnya untuk yang kesekian kalinya. Mereka tidak bicara lagi sejak 20 menit yang lalu, dan Naruto serta Hinata sama sekali tidak terlihat 'akan datang'. "Ckk" decak Sasuke kesal. Bukan kepada Naruto, tapi kepada dirinya sendiri. Pemuda raven itu tahu bahwa kedua sejoli itu tentu saja sengaja datang s e t e r l a m b a t ini untuk memberinya waktu bersama sakura. Sahabat konyolnya yang satu itu memang bisa diandalkan. Hanya saja, Sasuke yang sudah 'mentok' untuk menemukan topik pembicaraan kepada gadis berambut pink tersebut. Di beberapa menit pertama sejak sakura datang, pembicaraan mereka hanya seputar cuaca dan tugas. Rasanya begitu aneh, karena saat itu Sasuke lah yang terus menerus bertanya. Sejak dulu, pemuda raven itu memang tak pernah ba...